Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya. (HR. Muslim no. 1893).
Senin, 29 April 2013
Intensitas Keterlibatan Orang Tua vs Ketercapaian Prestasi Anak
Jika anda seorang orang tua dan memiliki anak, mungkin anda memiliki gaya mendidik masing-masing. Tapi tahukah anda jika gaya mendidik seseorang itu dapat berpengaruh terhadap ketercapaian prestasi anak anda?jika anda ingin tahu lebih banyak tentang hubungan antara keterlibatan anda sebagai orang tua dengan ketercapaian prestasi anak, mungkin anda bisa menonton video buatan tim saya di bawah ini. Semoga bermanfaat.
Kamis, 25 April 2013
Pendidik, Pernahkah Berhenti Belajar?
Pelajaran yang sangat berarti yang bisa saya ambil dari mengajar di Sampoerna Academy hari ini, 25 April 2013. Saya merasa bahwa memang saya sangat cocok menjadi pengajar. Saya merasa selalu baru ketika memasuki ruangan kelas dan bertemu dengan senyum-senyum manis yang siap untuk belajar. Bedanya dengan dokter; kalo dokter, pasti yang akan bertemu mereka adalah orang-orang yang mukanya merintih, kumal belum mandi, badannya panas atau muka linglung karena mereka semua dalam keadaan yang kurang sehat, apapun bentuknya kekurangan sehatnya tersebut. So, memang menjadi pengajar itu berkah.
Kalo kalian berpikir, pengajar akan kehilangan ilmunya dan tidak akan pernah belajar itu salah besar. Contoh yang paling kecil ketika kita menjadi seorang pengajar yaitu ketika kita akan memasuki ruang kelas, pasti kita akan membuka-buka bahan yang akan diajarkan. Membaca kembali, beratih kembali, berusaha sesiap mungkin untuk mengajarkan dengan metode terbaik supaya anak paham konten pembelajaran, yang seharusnya mereka kuasai. Hari ini saya merasakan hal yang demikian.Tugas PPL saya seharusnya telah selesai. Akan tetapi, guru pamong saya hari ini tiba-tiba memberitahukan kalau dia sakit dan memohon kepada saya untuk menggantikannya mengajar tiga buah kelas, kelas X-social, X- Science, X- Social-Science. Saya awalnya agak tidak yakin, karena harus membahas past paper yang pada dasarnya; takut menjebak diri saya sendiri dalam keadaan paling awkward dalam sejarah hidup manusia "ketidak-tahuan", karena saya tidak melakukan persiapan apa-apa. Untungnya, guru pamong saya memberikan instruksi apa yang harus saya lakukan. smsnya berbunyi:
"Zain saya mau minta tolong, Sy sakit, jadi saya mau minta tolong isi kelas sy. Hasil TO nya ada di atas meja saya, minta tolong di bagikan dan dibahas sekilas yg sulitnya aja. Trus lanjut k paper 4 yg keman dijadikan PR. Thanks a lot sblmnya"
IGCSE merupakan hal baru bagi saya, karena saya sangat terbiasa dengan KTSP. Saya pernah menghandle satu kelas penuh di SMA Paskalis, SMA Santo Bellarminus Menteng, SMAN 1 Jakarta, MAN 11, SMAN 82 Jakarta. Anehnya, semua kurrikulum yang digunakan adalah KTSP. Ditambah lagi, dari zaman saya sekolah SMA pun, saya menggunakan KTSP. jadi IGCSE merupakan hal yang sangat baru di kehidupan saya. seperti seorang anak yang baru pertama kali menyentuh gumpalan uang 1jt Rupiah. Bagi saya hal itu sangatlah menarik untuk bisa belajar banyak hal-hal yang baru sehingga saya lahap sajalah materi-materi tersebut.
Ketika mengajar di kelas pertama (07.30-09.30WIB) saya merasa persiapan saya agak kurang. Tapi indahnya menjadi seorang guru, ketika kita mengajar di kelas sebenarnya kita sedang belajar kembali. Ada sebuah soal pada past paper IGCSE yang berbunyi seperti ini.
Soalnya seperti ini: "the diagram shows a pile of 10 tree trunks. Each tree trunk has a circular cross-section of radius 31 cm and length 15 m. A plastic sheet is wrapped around the pile. C is the centre of one of the circles. CE and CD are perpendicular to the straight edges, as shown.Show that angle ECD = 120°."
Saya termenung, sambil menanyakan "ada yang punya ide, bagaimana cara menyelesaikannya?" kepada siswa, hal ini dimaksudkan untuk memberikan waktu bagi diri saya berpikir cepat mencari solusi. Yap bung, seorang pendidik mesti tahu bagaimana menjaga kredibilitas di depan anak-anak untuk menjaga suasana kelas agar tetap kondusif untuk belajar.
sebenarnya saya punya ide, dengan menganalogikan untuk lingkaran yang lebih sedikit, seperti dibawah ini
Saya menunjukkan, kalo keliling tali yang mengelilingi 3 lingkaran itu sama dengan 8R+2(1/2 2Phi R), logikanya kalau panjang busur dari setengah lingkaran itu digabungkan, akan menjadi sebuah keliling lingkaran. Hal yang sama pun saya aplikasikan dengan gambar yang lebih kompleks seperti yang disebutkan diatas. Singkat cerita, anak-anak merasa paham. tapi saya belum merasa puas akan penjelasan saya sendiri.
kelas selanjutnya, saya menjelaskan dengan cara yang sama sambil berpikir sebuah ide baru yang lebih "Gila" dengan satu tujuan yaitu agar anak-anak paham. Saya juga turut menanyakan kepada anak-anak apakah mereka memiliki pandangan lain. tapi ternyata tidak ada, dan anak-anakpun merasa paham.
kelas selanjutnya berjalan setelah makan siang, dan saya pun juga menjelaskan soal yang sama dengan soal yang diatas. bagusnya karena yang saya ajar disini adalah kelas anak-anak yang berisi anak-anak sangat cerdas, ada satu anak yang maju dan ingin menjelaskan pandangannya. logikanya sangat benar. disinilah saya belajar tapi tanpa harus malu kalau cara si anak lebih baik. saya memberikan terima kasih dan tepuk tangan. setelah anak ini duduk ke tempat duduknya, ada anak lainnya yang ingin memberikan pandangan yang berbeda. singkat cerita logikanya memang benar, jadi saya menyutujui idenya. dan sekali lagi, tanpa harus malu bahwa cara si murid lebih bagus, saya mengucapkan terima kasih dan mengajak anak lain memberikan tepuk tangan atas hasil kerjanya.
saya pun merenung, benar sekali memang bahwa seorang pendidik adalah seorang yang berprofesi pengajar tapi ia tidak akan pernah berhenti belajar bagaimanapun bentuk cara belajarnya. bisa melalui buku, murid, bahkan anak kecil sekalipun. ketika itu memang baik dan benar maka tidak salah jika kita menyetujui dan mengikuti opini tersebut.
So, pengajar tidak akan pernah berhenti memperbaharui diri. Sekali lagi beda dengan seorang dokter ya. :D
Senin, 22 April 2013
Sistem Perpustakaan yang Sederhana tapi Effektif
Mari kita tengok sejenak Sampoerna Academy Bogor, Indonesia. Lokasi yang berada dekat dengan pegunungan membuat sekolah ini sangat jauh dari kesan bising dan penat oleh aktivitas masyarakat urban. ya, mereka berlokasi dekat dengan gunung salak dekat sekali dengan pasar caringin bogor. lokasi yang dekat dengan gunung ini membuat suasana belajar mengajar menjadi sangat nyaman. bahkan saya sering merasakan berjalannya waktu hingga jam mengajar selesai itu sangat cepat sekali. tau-tau sudah jam 4.15 WIB saja dan tidak kerasa sudah harus meninggalkan sekolah ini.
Alasan lain yang membuat saya betah disekolah ini mungkin siswa-siswi disini sangatlah sopan. Mereka adalah putra-putri terbaikdaerah yang masuk untuk belajar di sekolah ini. mereka yang sederhana, tekun, sopan, akrab satu sama lain menjadi nilai positif yang bisa didapat dari sekolah ini. Bukannya saya subjektif, tapi memang benar saya pun merasakan atmosfir yang banyak membuat diri saya betah berlama-lama disekolah ini.
Hal lain yang membuat saya betah di sekolah ini adalah perpustakaan yang dimiliki Sampoerna Academy. Koleksi dari perpustakaan disini banyak dari buku pelajaran dari tiap mata pelajaran IGCSE, AS level, dan Advance level. tidak ketinggalan koleksi buku mata pelajaran kurikulum KTSP. karena siswa disini tinggal dalam asrama, buku pegangan yang mereka gunakan adalah pinjaman jadi perpustakaan. cukup efektif, untuk mengurangi efek lupa yang dilakukan siswa terhadap barang-barang yang dimiliki mereka. dengan kata lain, jika membutuhkan tinggal jalan ke perpustakaan untuk meminjam. metode efektif untuk membuat siswa rajin ke perpustakaan. Selain itu walaupun koleksinya tidak terlalu banyak, mayoritas koleksi buku dan novelnya berbahasa inggris. Itu yang membuat saya tertarik.
Perpustakaan disini juga bukanlah perpustakaan yang memiliki koleksi megah seperti perpustakaan nasional atau perpustakaan sebuah perusahaan besar yang banyak dikunjungi pembaca. bahkan AC pun, hanya satu. Tapi perpustakaan disini cukup nyaman, udara yang segar mengurangi daya untuk menambah jumlah AC. disini juga banyak loker cukup besar untuk menaruh barang bawaan kita. ditambah lagi, Ibu May dan Bapak Alit sebagai orang yang bisa ditanya di ruang baca itu sangatlah ramah. pokoknya pelayananannya memuaskan deh.
So, kapan-kapan silahkan mampir untuk merasakan sendiri atmosphere konstruktif disini :)
Alasan lain yang membuat saya betah disekolah ini mungkin siswa-siswi disini sangatlah sopan. Mereka adalah putra-putri terbaikdaerah yang masuk untuk belajar di sekolah ini. mereka yang sederhana, tekun, sopan, akrab satu sama lain menjadi nilai positif yang bisa didapat dari sekolah ini. Bukannya saya subjektif, tapi memang benar saya pun merasakan atmosfir yang banyak membuat diri saya betah berlama-lama disekolah ini.
Hal lain yang membuat saya betah di sekolah ini adalah perpustakaan yang dimiliki Sampoerna Academy. Koleksi dari perpustakaan disini banyak dari buku pelajaran dari tiap mata pelajaran IGCSE, AS level, dan Advance level. tidak ketinggalan koleksi buku mata pelajaran kurikulum KTSP. karena siswa disini tinggal dalam asrama, buku pegangan yang mereka gunakan adalah pinjaman jadi perpustakaan. cukup efektif, untuk mengurangi efek lupa yang dilakukan siswa terhadap barang-barang yang dimiliki mereka. dengan kata lain, jika membutuhkan tinggal jalan ke perpustakaan untuk meminjam. metode efektif untuk membuat siswa rajin ke perpustakaan. Selain itu walaupun koleksinya tidak terlalu banyak, mayoritas koleksi buku dan novelnya berbahasa inggris. Itu yang membuat saya tertarik.
Perpustakaan disini juga bukanlah perpustakaan yang memiliki koleksi megah seperti perpustakaan nasional atau perpustakaan sebuah perusahaan besar yang banyak dikunjungi pembaca. bahkan AC pun, hanya satu. Tapi perpustakaan disini cukup nyaman, udara yang segar mengurangi daya untuk menambah jumlah AC. disini juga banyak loker cukup besar untuk menaruh barang bawaan kita. ditambah lagi, Ibu May dan Bapak Alit sebagai orang yang bisa ditanya di ruang baca itu sangatlah ramah. pokoknya pelayananannya memuaskan deh.
So, kapan-kapan silahkan mampir untuk merasakan sendiri atmosphere konstruktif disini :)
Kamis, 18 April 2013
Tantangan yang Dihadapi Pancasila di Tengah Era-Globalisasi
Indonesia, terhampar dari Sabang hingga Marauke. Seperti
yang diketahui bersama, Indonesia sebagai negara kepulauan terbentuk dari
keberagaman suku, adat-istiadat, dan bahasa. Dengan kondisi sosial budaya
Indonesia yang begitu heterogen, pandangan hidup atau ideologi sebagai sebuah
dasar negara menjadi praktis sangat dibutuhkan. Indonesia membutuhkan sebuah
ideologi netral yang bisa memayungi dan merangkul semua budaya dari berbagai
lapisan masyrakat.
Akan tetapi sebelum kita membahas makalah ini, sebenarnya
apa itu ideologi? Secara harfiah, menurut kamus umum bahasa Indonesia ideologi
adalah sebuah sistem kepercayaan yang menerangkan, membenarkan suatu tatanan
yang ada/yang dicita-citakan dan memberikan strategi berupa prosedur,
rancangan, instruksi, serta program untuk mencapainya. Di pihak yang sama,
Shawn T. &Sunshine H. (2005) membenarkan bahwa ideologi adalah sebuah
sistem pandangan umum tentang sesuatu hal. Penulis menyimpulkan bahwa jelas
sekali ideologi adalah sebuah pandangan berupa tujuan yang ingin diacapai oleh
sebuah kelompok tertentu yang memiliki kesamaan.
Sebuah ideologi sebagai pemersatu bangsa yang ada di
Indonesia tidak lain adalah Pancasila, sebuah sistem yang dari awal di cetuskan
telah menjadi sebuah dasar dari berbagai aspek kehidupan bangsa. Pancasila yang terjabar secara
konstitusional telah menjadi asas normatif-filosofis-ideologis-konstitusional
bangsa,
yang menjadi dasar dari
cita budaya dan moral politik nasional (Dwirini, A. 2011).
Lebih dari 66 tahun yang lalu, sejarah Pancasila pada
awal-mulanya dibentuk. Diawali ketika pada tanggal 29 April 1945, kaisar Jepang
sedang memperingati hari lahirnya. Penjajah jepang berjanji akan memberikan
kemerdekaan terhadap bangsa Indonesia. Janji ini diberikan dikarenakan Jepang
yang sedang terdesak oleh tentara
sekutu. Untuk mendapatkan simpati dan dukungan bangsa Indonesia, bangsa
indonesia boleh memperjuangkan kemerdekaannya. Untuk mengawalinya, jepang
membentuk sebuah badan yang bertujuan untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Jepang memilih ketua (kaicoo)
Dr. KRT. Rajiman Widyodiningrat yang kemudian mengusulkan agenda sidang membahas
tentang dasar negara (Gunadarma Bab V). Pada tanggal 1 Juni, Ir. Soekarno
pertama kali mengusulkan istilah Pancasila sebagai dasar negara dan disahkannya
Pancasila pada tanggal 18 Agustus 1945 merupakan terobosan gemilang mengenai
dasar negara oleh para founding fathers
pada masa itu.
Sejalan dengan berjalannya sebuah negara Indonesia,
ideologi Pancasila yang terbentuk mengalami ujian dan dinamika dari sebuah
sistem politik. Dimulai dengan sistem demokrasi liberal yang dianut pada masa
setelah indonesia merdeka, pembentukan indonesia serikat, sistem liberal pada
UUDS 1945, dan peristiwa G 30 S PKI. Menurut Prof. Dr. B.J. Habibie yang
seperti dikutip dalam Metro TV news.com bahwa sejak jaman demokrasi
parlementer, terpimpin, orde baru dan demokrasi multipartai pancasila harus
melewati alur dialektika peradaban yang menguji ketangguhannya sebagai dasar
filosofis bangsa Indonesia yang terus berkembang dan tak pernah berhenti di
satu titik terminal sejarah. Dengan sejarah perjuangan pancasila dari awal
dibentuknya seperti disebutkan di atas, pancasila membuktikan diri sebagai cara
pandang dan metode ampuh bagi seluruh bangsa Indonesia untuk membendung trend
negatif perusak asas berkehidupan bangsa.
Tantangan yang dahulu dihadapi oleh Pancasila sebagai
dasar negara, jenis dan bentuk-nya sekarang dipastikan akan semakin kompleks
dikarenakan efek globalisasi. Globalisasi menurut Ahmad, M. (2006) adalah
perkembangan di segala jenis kehidupan dimana batasan-batasan antar negara
menjadi pudar dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Berkembangnya
arus informasi menjadi sebuah ciri spesifik dari terminologi globalisasi.
Setiap warga negara akan semakin mudah dan bebas untuk mengakses berbagai jenis
informasi dari berbagai belahan dunia manapun dalam waktu yang sangat singkat.
Dengan perkembangan Informasi yang begitu cepat,
tantangan yang diterima oleh ideologi pada saat ini juga menjadi sangat luas
dan beragam. Sebagai contoh, beragamnya banyak agama di Indonesia yang
terkadang menjadi alasan pemicu konflik horizontal antar umat beragama, ekonomi
yang mulai berpindah dari sistim kekeluargaan (contoh: pasar tradisional)
menjadi sistem kapitalisme dimana keuntungan merupakan tujuan utama, paham
komunisme, liberalisme, terorisme, chauvinisme,
dsb. Masih banyak lagi hal dalam kehidupan warga negara indonesia yang
dipengaruhi oleh informasi yang begitu mudah dan cepat tersebut, tanpa bisa di
sebutkan satu-persatu. Masalah-masalah yang disebutkan diatas bertentangan
dengan semua nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai dasar negara.
Lalu sebenarnya apa fungsi Pancasila sebagai dasar
negara?Peran pancasila yang pertama pada dasarnya adalah Pancasila digunakan sebagai
penyaring informasi yang beragam. Bahwa kita memiliki budaya dan pedoman yang
harus tetap dijaga sebagai sebuah identitas bahwa kita adalah bangsa indonesia.
Jika sebuah warga negara tertutup, pastinya warga negara tersebut akan
tertinggal jauh oleh perkembangan informasi yang begitu cepat. Pancasila
menjaga nilai-nilai normatif-filosofis-ideologis bangsa Indonesia agar tetap sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada era globalisasi sekarang ini.
Pancasila seharusnya juga menjadi batasan pandangan yang
seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara. Banyak kalangan yang lupa akan
budaya dan bahasa daerah dikarenakan pengaruh globalisasi yang sangat hebat,
sehingga mengikis ide tentang jati diri bangsa sebagai bangsa Indonesia.
Batasan pandangan yang sesuai menurut Pancasila seharusnya menjadi garis bawah bahwa
kita seharusnya boleh mengikuti perkembangan zaman, akan tetapi ada beberapa
batasan-batasan nilai yang harus dijunjung, yaitu nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila.
Akan tetapi, fungsi-fungsi tersebut sekarang ini sudah
mulai dilupakan oleh kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan
perubahan yang terjadi pada lingkungan dan situasi kehidupan bangsa Indonesia
di semua level wilayah. Dalam situs yang sama Prof. Dr. B.J. Habibie menuturkan
bahwa lenyapnya
Pancasila dari kehidupan terkait beberapa hal. Pertama, situasi dan lingkungan
kehidupan bangsa yang telah berubah baik di tingkat domestik, regional maupun
global. Perubahan tersebut telah mendorong terjadinya pergeseran nilai yang
dialami bangsa Indonesia termasuk
dalam corak perilaku kehidupan politik dan ekonomi yang terjadi saat ini.
Kedua, alasan selanjutnya mengapa Pancasila sudah mulai
dilupakan adalah
terjadinya euforia reformasi sebagai akibat traumatik masyarakat terhadap
penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu yang mengatasnamakan Pancasila. Trauma
atas gerakan G30S yang selanjutnya di lakukan rezim orde baru yaitu menjadikan
Pancasila sebagai alat untuk mempropaganda masyarakat, juga menjadi salah satu
alasan mengapa pancasila sudah mulai dilupakan.
Lalu
bagaimana cara menghadapi tantangan sudah mulai memudarnya rasa memiliki warga
negara dari setiap nilai-nilai pancasila?hal ini dapat dilakukan dengan
menyadarkan kembali, reaktualisasi nilai-nilai tersebut dalam konteks peri
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia, tetap berpegang teguh pada nilai-nilai
pancasila, dan penanaman kembali ide tentang Pancasila sebagai dasar negara
sejak dini.
Bukan hanya tanggung jawab pemerintah akan tetapi sudah
merupakan tanggung jawab kita bersama, membantu mengatasi Pancasila dalam
menghadapi tantangannya di era global sekarang ini. Walaupun banyak tantangan
dalam mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila telah
membuktikan bahwa Pancasila bukan merupakan milik golongan tertentu atau
representasi dari suku tertentu. Pancasila itu netral dan akan selalu hidup di
segala zaman seperti yang telah dilewati di tahun-tahun sebelumnya.
Daftar Pustaka
Andhini .(2011). Habibie:
Pancasila Tenggelam dalam Pusaran Sejarah Masa Lalu.
http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/06/01/53347/Habibie-Pancasila-Tenggelam-dalam-Pusaran-Sejarah-Masa-Lalu/1. terbit pada tanggal 1 juni 2011. Diunduh pada
tanggal 30 April 2012.
KBBI.
(2012).
Definisi ideology. Bahasa.ui.ac.id
Muchji, A et all. (2006). Pendidikan Pancasila. Jakarta: Gunadarma.
Rini, D. (2011). Ideologi Pancasila Jurus
Jitu Hadapi Tantangan Global. politik.kompasiana.com terbit pada tanggal 16 Mei 2011. Diunduh pada
tanggal 30 April 2012.
Treier, S. &Hillygus, S.,(2005). The
Structure and Meaning of Political ideology. [Versi Elektronik]. Terbit: 29
September 2005, diunduh pada tanggal 30 Maret 2012
Kesempatan Mengajar di Sampoerna Academy
Sampoerna
Academy – Senin 25, Maret 2013
Pada hari ini, yang saya lakukan
merupakan pengalaman baru yang unik buat saya. Saya menjaga ruangan tempat
pemusatan soal-soal dimana soal tersebut akan digunakan sebagai soal yang akan dikerjakan
oleh anak-anak sampoerna academy pada mid test kali ini. Yap, hari ini adalah
hari pertama mid test untuk siswa sampoerna academy. Sistem yang digunakan pada
pemusatan soal di sampoerna academy kali ini, menurut saya cukup sederhana.
Tapi cukup teratur ketika dijalankan. Hal ini tidak terlepas dari ketaatan para
warga sekolah disini untuk menjalankan sistem yang telah dibuat. Luar biasa J
Di dalam ruangan tempat pemusatan
soal-soal tersebut, saya diminta untuk mengklasifikasikan mana soal-soal IGCSE
dan mana soal KTSP. Saya sekarang tahu bedanya, kalau soal-soal IGCSE soalnya
dituntut untuk berbahasa inggris dan KTSP dengan bahasa indonesia. Akan tetapi
jika soal KTSP berbahsa inggris, biasanya disertakan dengan terjemahan di dalam
soal tersebut. Soal-soal yang saya amati menurut saya cukup menantang dan
berada pada tingkat higher order thinking (HOT).
Seperti biasa, disela-sela waktu kami yang luang, kami
diminta membantu menseleksi dalam hal kelengkapan dokumen-dokumen yang masuk dari
calon siswa baru di sampoerna academy. Selalu ada hal baru yang saya pelajari, bahwa
aplikasi janganlah untuk tidak pernah diisi (ditinggalkan dalam keadaan
kosong).
Banyak hal lain yang saya pelajari dari sekolah ini. Semoga bisa
menjadi bekal saya nanti sebagai guru matematika di masa depan.
Catatan kecilku yang Lain
Sampoerna
Academy – Jum’at 22, Maret 2013
Pada hari ini, tidak ada yang jauh berbeda
dari kegiatannya dibandingkan hari kemarin. Bedanya pak cipto, guru pamong dari
imas, sudah sehat dan bisa kembali mengajar seperti biasa. Dikarenakan senin
besok adalah hari bagi siswa untuk mid term test, siswa banyak dipersiapkan
untuk menghadapi test matematika pada senin besok. Saya memulai masuk kelas ibu
azmi, guru pamong saya pada pukul 07.30 WIB. Beberapa siswa banyak yang pergi
ke USBI untuk menghadiri presentasi CEO Shell, tapi secara garis besar pembelajaran
yang terjadi di dalam kelas berjalan lancar hingga bel istirahat berbunyi.
Di dalam kelas ibu azmi tersebut saya
menemukan hal unik. Di pagi itu, Ibu azmi akan menerapkan jigsaw. Pertama-tama siswa
dibagi kedalam beberapa group oleh guru sesuai dengan kemampuan mereka. Dalam
satu group tersebut mereka melakukan sejumlah soal yang sama. Sekitar 1 jam 15
menit kemudian mereka selesai mengerjakan soal tersebut. Mereka diminta
berhitung dari satu sampai tiga, satu berkumpul dengan satu, dua dengan dua, dst.
yang saya heran, semua berjalan sesuai dan siswa nampak belajar dengan
antusias. Saya ikut senang dan takjub, active learningnya berjalan!J.
Ketika saya SEP di SMA negeri di jakarta,
saya pernah mencoba melakukan pembelajaran aktif (active learning). Akan tetapi
hasilnya nihil. Suasana kelas malah menjadi chaos dan nampak tidak terkendali.
Sempat saya berpikir, bahwa pembelajaran aktif pada mata pelajaran matematika
di SMA jakarta adalah perbuatan sia-sia yang malah memolorkan target
pengajaran. Akan tetapi berbeda dengan yang terjadi di sampoerna academy. Itu
menumbuhkan motivasi saya untuk merencanakan pembelajaran aktif (aktif
learning) di sini ketika saya mengajar nanti di minggu depan. Saya jadi tidak sabar
mengajar di minggu depan.
Dari jam istirahat hingga istirahat siang,
saya melakukan pengecekan kelengkapan dokumen untuk calon siswa baru hingga jam
makan siang. Setelah selesai kami yang
pria melakukan sholat jumat. Setelah itu kami menghadiri assembly, dimana kami
sebagai mahasiswa PPL diperkenalkan kepada seluruh siswa siswi di sampoerna
academy. Setelah itu, kami sekelompok karena tidak ada kerjaan, kami
berkeliling wilayah kinasih. Saya melihat sebuah suasana dormitory yang sangat
nyaman, penuh suasana kekeluargaan dan sangat kondusif untuk belajar. Tidak
heran kenapa mereka begitu kompak, cerdas, dan baik sikapnya. jadi pada
dasarnya, sikap, motivasi belajar, dan kecerdasan seseorang bisa dibentuk dari
faktor eksternal. Hal tersebut sangat sesuai dengan theori J
Setelah itu, kami foto-foto, dan lalu pulang.
Betapa indahnya pengalaman hari ini.
Mengkotak-kotakkan, masih jaman?
Sampoerna Academy (Kamis 21, Maret 2013)
Hari ini merupakan hari kedua saya berada di
Sampoerna Academi Bogor. Hari kedua ini saya banyak melakukan kegiatan. Seperti
biasa sebelum memulai hari di pagi hari, seluruh tenaga pengajar dikumpulkan
untuk menerima briefing singkat terutama kami sebagai mahasiswa PPL. Pagi ini
dikarenakan bapak alid dan pak cipto yang masih tidak bisa masuk karena sakit,
saya dan imas sebagai guru PPL matematika diperintahkan untuk mengisi kelas
mereka masing-masing. Sambil menuju ke kelas, saya berinteraksi baik dengan
guru maupun siswa untuk mengakrabkan suasana dengan lingkungan sekolah. Memang
suasana keakraban sangat kental di Sampoerna Academy, situasi yang seharusnya
di miliki oleh setiap sekolah di indonesia sehingga tidak akan ada lagi
kesenjangan antar teman. Semua membaur J
Jam pertama dan kedua saya dan imas, mengisi
kelas matematika untuk kelas XI social dimana bapak narudin (Naruto biasa
dipanggil) sebagai wali kelasnya. Agenda yang saya bicarakan pada hari ini
untuk kelas mereka adalah materi yang sama dengan hari kemarin, yaitu mereview
bab dan mengerjakan latihan ulangan pada buku. Setelah mereka
mengerjakan beberapa soal, saya sambil berbincang ringan dengan dengan beberapa
anak murid. Pengalaman yang cukup baik tentang hari ini adalah, impressi yang
saya dapat dari salah satu anak murid bahwa wali kelas mereka adalah wali kelas
yang lucu dan asik. Bahkan ada yang bilang wali kelas mereka gokil. Dan memang
ketika mendengar beberapa cerita dari anak murid, saya mendapatkan gambaran
tentang guru ini. Bahwa guru ini memang “GOKIL”. Hal ini menjauhkan saya dari
kesan bahwa guru SMA Sampoerna Academy adalah guru-guru yang serius. Ini
menginspirasi saya, bagaiamana seorang guru haruslah memiliki selera humor yang
baik agar anak-anak tertarik untuk belajar apa yang kita ajarkan. Perbincangan
sekaligus review bab 3 dan 4 mengalir hingga bel tiba pukul 9.30 WIB.
Saya baru
sadar, ternyata nama yang diberikan untuk setiap kelasnya bukanlah X-1, X-2,
X-3, X-4, dst. melainkan dengan nama wali kelas. Sebagai contoh kelas XI dengan
wali kelas bapak naruto, dinamakan
dengan kelas XI-N dan kelas XI dengan wali kelas ibu yasmin hadiyarti dinamakan
dengan kelas XI-YH. Sempat ibu Emi (koordinator SEP di sekolah Sampoerna
Academy) menjelaskan tujuan dari penamaan kelas bukan dengan X-1, X-2, X-3,
X-4, dst itu adalah pihak sekolah tidak mau mengkotak-kotakaan murid. Di indonesia
lebel X-1 yang terkenal dengan anak-anak unggulan dan X- (kelas dengan nomor
paling belakang) terkenal dengan anak-anak nakal yang dikumpulkan di satu
kelas. Sehingga pihak pembuat kebijakan sekolah tidak mau mengkotak-kotakan
anak-anak dengan label yang menurut mereka tidak masuk akal. Tapi sesuai apa
yang saya rasakan, hal ini memang sangat benar terjadi di lingkungan pendidikan
indonesia. Dan saya-pun pernah mengalami hal tersebut di masa sekolah saya
dahulu.
Setelah itu
saya mengobservasi kelas ibu Azmi, di ruang Kayu manis 6. Pada kali ini, yang
saya observasi adalah siswa kelas X yang sedang belajar math ICGSE (Curriculum
Cambridge). Ibu guru pamong saya mereview materi- materi yang belum dimengerti
siswa, sementara saya membantu siswa untuk menyelesaikan soal yang diberikan
guru pamong tersebut (jika mereka tidak mengerti). Kelasnya begitu menarik,
guru menggunakan software yang membuat saya tertarik dalam mengaplikasikan
materi program linear. Pembelajaran terlihat sangat fleksibel, dan saya ikut
belajar dari apa yang diajarkan oleh guru pamong mengenai konsep, terminologi,
management kelas, manajemen siswa, penggunaan metode belajar, dsb.
Selesai dari
kelas ibu azmi, saya dan imas masuk membantu kelas bapak alid yang ditinggalkan
karena sakit. Bel selesai saya masuk ke
dalam ruang guru. Disana saya disodorkan banyak sekali amplop yang berisi
aplikasi calon siswa-siswi baru yang akan menjadi keluarga besar sampoerna
academy. Saya membantu menseleksi kelengkapan dokumen calon siswa-siswi
tersebut. Banyak hal yang saya pelajari. Salah satunya, bahwa lingkungan
sekolah bukan hanya berisikan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru, akan
tetapi banyak hal yang lain yang bisa menjadi lahan pekerjaan untuk calon guru
seperti saya. Tata usaha, Staff, sekertaris dsb juga merupakan lahan pekerjaan
yang bisa dilakukan sebagai seorang calon guru yang akan lulus nantinya. Jadi
saya tidak boleh menutup mata, bahwa dunia pendidikan bisa mencakup banyak hal
bukan hanya menjadi guru. Setelah seleksi dokumen selesai, saya pun kembali ke
rumah. Pengalaman hari ini .... LUAR BIASA!! J
Catatan Kecilku sebagai Pengajar
Sampoerna Academy - Rabu 20, Maret 2013
Hari ini merupakan hari pertama saya masuk
sebagai guru di lingkungan sampoerna academy bogor jawa barat. Merupakan
pengalaman yang sangat berharga karena bisa menjadi bagian dari tim pengajar di
sekolah dimana putra putri terbaik daerah menimba ilmunya. Saya bersama Imas Ulfah
alawiyah adalah dua orang pelajar dari pendidikan matematika SSE yang dipilih
untuk mengalami pengalaman luar biasa mengajar di sekolah berkurikulum
internasional.
Jam pertama dimulai pada pukul 7.20 WIB. Kami
mendapat briefing singkat dari ibu Emi, koordinator kegiatan SEP kami selama
berada di sekolah ini. Setelah itu, kami diperkenalkan kepada seluruh tenaga
pengajar dan staff yang berada di lingkungan pendidikan ini. Selesai
diperkenalkan, semua mahasiswa/i SSE mendapatkan tugasnya. Saya dan Imas
mendapatkan tugas untuk periode 1 dan 2 yaitu pada jam 7.30 – 9.30 WIB yaitu
tugas berupa menggantikan Bapak Muhammad Sucipto W. pada kelas XI science tepatnya di melati hall untuk
merieview materi fungsi persamaan dan pertidaksamaan. Saya agak kaget
dikarenakan materi ini seharusnya dipelajari untuk kelas X. Akan tetapi
dikarenakan ketika kelas X siswa siwi merasakan kurikulum ICGSE, sehingga pelajaran
berbasis kurikulum KTSP dipelajari ketika kelas 2. Lebih kagetnya lagi, materi
1 buku matematika kelas X pada kurikulum ini, dikebut dalam 6 bulan untuk
selesai. Padahal normalnya, 1 buku ini dihabiskan untuk satu tahun.
Kabar baiknya, siswa siswi sampoerna academy
adalah pemuda yang sangat mandiri, cerdas, aktif, serta bertanggung jawab.
Walaupun proses belajar dengan mereview materi dilakukan di hall besar, dan di
dalam hall besar itu mereka bebas belajar di posisi dan letak kursi dimana saja
selama masih dalam ruangan, mereka tetap fokus untuk belajar dengan mengerjakan
banyak soal dan saya heran ketika mereka aktif sekali bertanya tentang materi
yang tidak mereka mengerti. Itu sangat jarang sekali terjadi selama saya
melakukan SEP di sekolah SMA di manapun. Mereka luar biasa!
Jam 9.30 WIB jam istirahat berbunyi, saya pun
juga beristirahat. Posisi tempat duduk kami yang tadinya di ruang tempat
menerima tamu berpindah menuju ruangan kerja dimana para staff melakukan
tugasnya. Hal ini agar kami lebih familiar dengan tugas di lingkungan
pendidikan.
Jam 10.00 – 12.00 WIB, saya dan imas ditunjuk
untuk mengisi kembali kekosongan kelas dimana pak cipto mengajar di ruang
antherium 1, kelas XI social. Kali ini saya dibekali dengan selembar kertas
berisi soal materi fungsi persamaan dan pertidaksamaan yang perlu diisi dan
direview bersama-sama yang hasil kerjanya tidak perlu dikumpul. Semua terjadi
seperti biasa, siswa sampoerna academy sangat aktif dalam mengerjakan soal.
Jam 12.00 -13.00 WIB kami ISHOMA, kami di
ajak untuk makan bersama-sama dalam meja prasmanan bersama para guru dan murid
lainnya.
Jam 13.00 – 15.00 WIB saya menuju kembali ke
melati hall untuk mereview kembali materi fungsi persamaan dan pertidaksamaan,
karena jadwal minggu depan setelah minggu ini adalah jadwal midterm. Kali ini
yang saya ajar adalah kelas science yang berbeda dengan yang jam pertama saya
ajarkan. Siswa sampoerna academy memiliki semangat yang sangat baik dalam
belajar.
Kegiatan hari ini cukup melelahkan, tetapi
sangat menyenangkan. Bertemu orang-orang terbaik dan memiliki sikap yang sangat
baik pula.
Langganan:
Postingan (Atom)